A.
Hakikat
Morfologi
Secara
etimologi kata morfologi berasal dari kata morf yang artinya bentuk dan
kata logi yang artinya ilmu. Jadi secara harfiah kata morfologi berarti
ilmu mengenai bentuk (Chaer, Abdul : 2008). Di dalam kajian linguistik menurut
(Chaer, Abdul : 2008), morfologi berarti ilmu mengenai bentuk-bentuk dan
pembentukan kata. Menurut buku (Kridalaksana, Hartimutri: ) pengertian morfologi dalam kajian
linguistik merupakan ilmu yang mempelajari seluk beluk bahasa secara umum. Morfologi
juga mempunyai keterkaitan dengan sintaksis, hal tersebut tampak dengan adanya
kajian yang disebut morfosintaksis (gabungan dari morfologi dan sintaksis).
Morfologi atau tata bentuk adalah bidang linguistik yang mempelajari susunan
bagian-bagian kata secara gramatikal (J.W.M Verhaar : 1977). Secara gramatikal
bisa diartikan mutlak karena setiap kata juga dapat dibagi atas segmen yang
terkecil yang disebut fonem.Jadi, secara garis besar morfologi adalah ilmu yang
mempelajari bentuk, tata bentuk atau pembentukan kata yang terdapat di bidang
linguistik dalam suatu bahasa.
B.
Morfologi
dan Ilmu Kebahasaan Lain
Morfologi
merupakan salah satu ilmu yang diambil dari salah satu bagian dari kebahasaan,
tentu saja morfologi mempunyai hubungan dengan ilmu kebahasaan lainnya. (Chaer,
Abdul : 2008) menjelaskan bahwa ada empat hubungan morfologi dengan kebahasaan
lain, yang pertama adalah morfologi dengan leksikologi. Morfologi adalah ilmu
tentang bentuk dan pembentukan kata dan leksikologi adalah ilmu mengenai
leksikon yang satuannya disebut leksem. Jika keduanya dihubungkan, morfologi
lebih mengarah pada proses pembentukan kata. Morfologi ini ditekankan pada
prosesnya, sedangkan leksikologi lebih mengarah pada kata yang sudah jadi
sebagai hasil dari proses morfologi. Sebelum kata itu terbentuk maka proseslah
yang dibutuhkan, maka dari itu keduanya dikatakan saling berhubungan.
Kedua,
morfologi dengan leksikografi. Leksikografi merupakan lanjutan dari
leksikologi, dalam arti kalau hasil kerja leksikologi dituliskan, maka proses
kerja penulisan itu disebut leksikografi. Leksikologi merupakan kata yang
terbentuk dari proses morfologi kemudian kata itu dijadikan kumpulan kata yang
disebut dengan kamus. Kamus merupakan hasil dari leksikografi, yang dinamakan
kamus jelas disertai makna atau definisi masing-masing kata. Ketiga, morfologi
dengan etimologi. Etimologi merupakan cabang ilmu bahasa yang mempelajari dan
menyelidiki asal-usul kata serta proses perubahannya dalam bentuk dan makna
(Chaniago, Y.S. Amran: 1997). Etimologi melacak asal mula suatu kata dengan
menelusuri pembentukannya dalam berbagai zaman dalam perkembangan suatu bahasa.
Keempat, morfologi dengan filologi. Filologi membahas tentang kata yang
terdapat dalam naskah yang kaitannya dengan sejarah dan budaya.
C.
Objek
Kajian Morfologi
Objek
kajian morfologi adalah satuan-satuan morfologi, proses-proses morfologi dan
alat-alat dalam proses morfologi. Satuan morfologi adalah morfem (akar atau
afiks) dan kata. Morfem dapat berupa akar (dasar) dan dapat pula berupa afiks.
Akar dapat menjadi dasar dalam pembentukan kata karena akar memiliki makna
leksikal atau sesuai kamus sedangkan afiks hanya menjadi penyebab terjadinya
makna gramatikal (proses pembentukan bahasa). Kemudian kata adalah satuan
gramatikal yang terjadi sebagai hasil dari proses morfologis yang melibatkan
komponen dasar atau bentuk dasar, alat pembentuk (afiks, duplikasi, komposisi,
akronimisasi dan konversi) dan makna gramatikal.
D.
Identifikasi
Morfem
Morfem
adalah satuan gramatikal terkecil yang mempunyai makna. Jadi, morfem adalah
struktur bentuk bahasa yang sudah tidak dapat disisipi lagi. Berbeda dengan
kata, dalam artian kata masih dapat dipindahkan atau digantikan (masih bisa
dirubah lagi sesuai dengan konteks). Untuk menentukan
sebuah satuan bentuk adalah morfem atau bukan, kita harus membandingkan bentuk
tersebut di dalam kehadirannya dengan bentuk-bentuk lain. Jika bentuk tersebut
bisa hadir secara berulang-ulang dengan bentuk lain, maka bentuk tersebut adalah
morfem.
E.
Morf
dan Alomorf
Morfem
sebenarnya merupakan barang abstrak karena ada dalam konsep, sedangkan yang ada
dalam pertuturan adalah alomorf yang tidak lain dari realisasi dari morfem itu.
Alomorf merupakan bagian morfem yang sama, yang variasi bentuknya karena
pengaruh lingkungan yang dimasuki. Jadi, alomorf bersifat nyata atau ada,
sedangkan morfem bersifat abstrak. Morf dan alomorf adalah dua nama untuk
sebuah bentuk yang sama. Morf adalah nama untuk sebuah bentuk yang belum
diketahui statusnya, sedangkan alomorf adalah nama untuk bentuk tersebut kalau
sudah diketahui statusnya atau bisa dikatakan bahwa anggota satu morfem yang
wujudnya berbeda tetapi yang mempunyai fungsi dan makna yang sama. Jadi dapat
disimpulkan bahwa setiap morfem tentu mempunyai alomorf, entah satu, dua, atau
enam buah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar