Kamis, 12 Januari 2017

HAKIKAT MORFOLOGI


A.    Hakikat Morfologi
Secara etimologi kata morfologi berasal dari kata morf yang artinya bentuk dan kata logi yang artinya ilmu. Jadi secara harfiah kata morfologi berarti ilmu mengenai bentuk (Chaer, Abdul : 2008). Di dalam kajian linguistik menurut (Chaer, Abdul : 2008), morfologi berarti ilmu mengenai bentuk-bentuk dan pembentukan kata. Menurut buku (Kridalaksana, Hartimutri:     ) pengertian morfologi dalam kajian linguistik merupakan ilmu yang mempelajari seluk beluk bahasa secara umum. Morfologi juga mempunyai keterkaitan dengan sintaksis, hal tersebut tampak dengan adanya kajian yang disebut morfosintaksis (gabungan dari morfologi dan sintaksis). Morfologi atau tata bentuk adalah bidang linguistik yang mempelajari susunan bagian-bagian kata secara gramatikal (J.W.M Verhaar : 1977). Secara gramatikal bisa diartikan mutlak karena setiap kata juga dapat dibagi atas segmen yang terkecil yang disebut fonem.Jadi, secara garis besar morfologi adalah ilmu yang mempelajari bentuk, tata bentuk atau pembentukan kata yang terdapat di bidang linguistik dalam suatu bahasa.
B.     Morfologi dan Ilmu Kebahasaan Lain
Morfologi merupakan salah satu ilmu yang diambil dari salah satu bagian dari kebahasaan, tentu saja morfologi mempunyai hubungan dengan ilmu kebahasaan lainnya. (Chaer, Abdul : 2008) menjelaskan bahwa ada empat hubungan morfologi dengan kebahasaan lain, yang pertama adalah morfologi dengan leksikologi. Morfologi adalah ilmu tentang bentuk dan pembentukan kata dan leksikologi adalah ilmu mengenai leksikon yang satuannya disebut leksem. Jika keduanya dihubungkan, morfologi lebih mengarah pada proses pembentukan kata. Morfologi ini ditekankan pada prosesnya, sedangkan leksikologi lebih mengarah pada kata yang sudah jadi sebagai hasil dari proses morfologi. Sebelum kata itu terbentuk maka proseslah yang dibutuhkan, maka dari itu keduanya dikatakan saling berhubungan.
Kedua, morfologi dengan leksikografi. Leksikografi merupakan lanjutan dari leksikologi, dalam arti kalau hasil kerja leksikologi dituliskan, maka proses kerja penulisan itu disebut leksikografi. Leksikologi merupakan kata yang terbentuk dari proses morfologi kemudian kata itu dijadikan kumpulan kata yang disebut dengan kamus. Kamus merupakan hasil dari leksikografi, yang dinamakan kamus jelas disertai makna atau definisi masing-masing kata. Ketiga, morfologi dengan etimologi. Etimologi merupakan cabang ilmu bahasa yang mempelajari dan menyelidiki asal-usul kata serta proses perubahannya dalam bentuk dan makna (Chaniago, Y.S. Amran: 1997). Etimologi melacak asal mula suatu kata dengan menelusuri pembentukannya dalam berbagai zaman dalam perkembangan suatu bahasa. Keempat, morfologi dengan filologi. Filologi membahas tentang kata yang terdapat dalam naskah yang kaitannya dengan sejarah dan budaya.
C.     Objek Kajian Morfologi
Objek kajian morfologi adalah satuan-satuan morfologi, proses-proses morfologi dan alat-alat dalam proses morfologi. Satuan morfologi adalah morfem (akar atau afiks) dan kata. Morfem dapat berupa akar (dasar) dan dapat pula berupa afiks. Akar dapat menjadi dasar dalam pembentukan kata karena akar memiliki makna leksikal atau sesuai kamus sedangkan afiks hanya menjadi penyebab terjadinya makna gramatikal (proses pembentukan bahasa). Kemudian kata adalah satuan gramatikal yang terjadi sebagai hasil dari proses morfologis yang melibatkan komponen dasar atau bentuk dasar, alat pembentuk (afiks, duplikasi, komposisi, akronimisasi dan konversi) dan makna gramatikal.
D.    Identifikasi Morfem
Morfem adalah satuan gramatikal terkecil yang mempunyai makna. Jadi, morfem adalah struktur bentuk bahasa yang sudah tidak dapat disisipi lagi. Berbeda dengan kata, dalam artian kata masih dapat dipindahkan atau digantikan (masih bisa dirubah lagi sesuai dengan konteks). Untuk menentukan sebuah satuan bentuk adalah morfem atau bukan, kita harus membandingkan bentuk tersebut di dalam kehadirannya dengan bentuk-bentuk lain. Jika bentuk tersebut bisa hadir secara berulang-ulang dengan bentuk lain, maka bentuk tersebut adalah morfem.

E.     Morf dan Alomorf

Morfem sebenarnya merupakan barang abstrak karena ada dalam konsep, sedangkan yang ada dalam pertuturan adalah alomorf yang tidak lain dari realisasi dari morfem itu. Alomorf merupakan bagian morfem yang sama, yang variasi bentuknya karena pengaruh lingkungan yang dimasuki. Jadi, alomorf bersifat nyata atau ada, sedangkan morfem bersifat abstrak. Morf dan alomorf adalah dua nama untuk sebuah bentuk yang sama. Morf adalah nama untuk sebuah bentuk yang belum diketahui statusnya, sedangkan alomorf adalah nama untuk bentuk tersebut kalau sudah diketahui statusnya atau bisa dikatakan bahwa anggota satu morfem yang wujudnya berbeda tetapi yang mempunyai fungsi dan makna yang sama. Jadi dapat disimpulkan bahwa setiap morfem tentu mempunyai alomorf, entah satu, dua, atau enam buah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar