Kamis, 19 Januari 2017

Afiksasi Pembentukan Nomina



Afiksasi (Pembentukan Nomina)
Menurut (Chaer, 2008 : 144) kata-kata berkelas nomina, selain berbentuk akar (nomina), banyak pula yang terbentuk melalui proses afiksasi. Pembentukan dengan afiksasi ini ada yang dibentuk langsung dari akar, tetapi sebagian besar dibentuk dari akar melalui kelas verba dari akar itu.
Menurut (Chaer, 2008 : 144) afiks-afiks pembentuk nomina turunan sejauh ini ada sepuluh, diantaranya :


 




Afiks pembentuk
nomina
Prefiks ke-
Konfiks ke-an
Prefiks pe-
Konfiks pe-an
Konfiks per-an
Sufiks -an
Sufiks -nya
Prefiks ter-
Infiks –el, -em dan -er
Sufiks dari bahasa asing

1.      Nomina Berprefiks ke-
Nomina berprefiks ke- sejauh data yang ada hanyalah ada tiga buah kata, yaitu ketua, kekasih dan kehendak dengan makna gramatikal ‘yang dituai’, ‘yang dikasihi’ dan ‘yang dikehendaki’. Contoh lain tidak ada.
2.      Nomina Berkonfiks ke-an
Proses pembentukan nomina berkonfiks ke-an ada dua macam :
§  Di bentuk langsung dari bentuk dasar (baik dari akar tunggal maupun akar majemuk)
Contoh : hutan + ke-an à kehutanan
§  Di bentuk dari akar melalui verba menjadi predikat dalam satu klausa. Contoh keberanian (yang diturunkan dari verba berani, dari klausa ‘mereka sungguh berani’)
a.       Nomina berkonfiks ke-an
Yang dibentuk langsung dari bentuk dasar memiliki makna gramatikal (a) ’hal (dasar)’ atau ’tentang (dasar)’ dan (b) ’tempat’ atau ’wilayah’.
ü  Nomina berkonfiks ke-an yang dibentuk langsung dari dasar memiliki makna gramatikal ‘hal (dasar)’ apabila bentuk dasarnya itu memiliki komponen makna (+bendaan) dan (+objek bicara). Contoh : kehutanan, artinya ‘hal hutan’
ü  Nomina berkonfiks ke-an yang dibentuk dari dasar memiliki makna gramatikal ‘tempat (dasar)’ atau ‘wilayah (+bendaan), (+wilayah) dan (+jabatan). Contoh kelurahan, artinya ‘wilayah lurah’
b.      Nomina berkonfiks ke-an
Yang dibentuk dari dasar melalui verba (yang di bentuk dari dasar itu dan menduduki fungsi predikat sebuah klausa) memiliki makna gramatikal (a) ‘hal (dasar)’ dan (b) ‘hasil’.
ü  Nomina berkonfiks ke-an yang dibentuk dari dasar melalui verba atau predikat dari suatu klausa memiliki makna gramatikal ‘hal (dasar)’ apabila bentuk dasarnya memiliki komponen makna (+keadaan). Contoh keberanian, artinya ‘hal berani’
ü  Nomina berkonfiks ke-an yang dibentuk dari dasar melalui verba atau predikat dari suatu klausa memiiki makna gramatikal ‘hasil me-kan’ apabila verba yang dilaluinya memiliki komponen makna (+tindakan) dan (+sasaran). Contoh keputusan ‘hasil memutuskan’

3.      Nomina Berkonfiks pe-
Ada dua macam proses pembentukan dengan prefiks pe-.
§  Prefiks pe- yang menggunakan kaidah persengauan. Yang menggunakan kaidah persengauan mempunyai hubungan dengan verba berprefiks me- transitif dan verba dasar.
a.       Nomina berprefiks pe- memiliki makna gramatikal ‘yang(dasar)’  apabila dibentuk dari dasar melalui verba yang sama dengan dasar itu. Contoh: Pendatang (dari verba datang dalam kalimat “mereka datang dari luar kota”).
b.      Nomina berprefiks pe- memiliki makna gramatikal ‘yang me-(dasar)’ apabila bentuk dari dasar melalui verba berprefiks me- yang dibentuk dari dasar itu. Contoh: Penulis (dari dasar tulis melalui verba menulis).
c.       Nomina berpefiks pe- memiliki makna gramatikal ‘yang me-kan (dasar)’ apabila dibentuk dari dasar melalui verba berklofiks me-kan yang dibentuk dari dasar itu. Contoh : Penjinak (dari dasar jinak melalui verba menjinakkan).
d.      Nomina berprefiks pe- memiliki makna gramatikal ‘yang me-i (dasar)’ apabila dibentuk dari dasar melalui verba me-i yang dibentuk dari dasar itu. Contoh: Pewaris (dari dasar waris melalui verba mewarisi).
§  Prefiks pe- yang tidak mengikuti kidah persengauan. Yang tidak menggunakan kaidah persengauan mempunyai hubungan dengan verba berprefiks ber- yang menyatakan tindakan.
a.       Nomina berprefiks pe- yang tidak mengikuti kaidah persengauan berkaitan dengan verba berprefiks ber- atau verba berklofiks memper-kan yang dibentuk dari dasar itu makna gramatikal yang dimiliki adalah ‘yang ber- (dasar)’. Contoh : Peladang (dari dasar ladang melalui verba barladang).
4.      Nomina Berkonfiks pe-an
Konfiks pe-an dalam pembentukan nomina mempunyai enam buah bentuk atau alomorf, yaitu pe-an, pem-an, pen-an, peny-an, peng-an, dan penge-an.
a.       Nomina berkonfiks pe-an memiliki makna gramatikal ‘hal atau proses me- (dasar)’ apabila dibentuk dari dasar melalui verba berprefiks me- inflektif. Contoh: Pembacaan, artinya ‘hal membaca’
b.      Nomina berkonfiks pe-an memiliki makna gramatikal ‘hal atau proses me-kan (dasar)’ apabila dibentuk dari dasar melalui verba berklofiks me-kan yang dibentuk dari dasar itu. Contoh: Pembenaran, artinya ‘hal membenarkan’
c.       Nomina berkonfiks pe-an memiliki makna gramatikal ‘hal atau proses me-i (dasar)’ apabila dibentuk dari dasar melalui verba berklofiks me-i yang dibentuk dari dasar itu. Contoh: Pewarisan, artinya ‘hal mewarisi”

5.      Nomina Berkonfiks per-an
Makna gramatikal nomina berkonfiks per-an, baik yang dibentuk dari dasar melalui verba ber-, maupun yang langsung dari dasar adalah : ‘ hal atau tentang (dasar)’. Namun, dalam pemakaian memiliki makna, antara lain:
a.       ‘hal ber- (dasar)’, seperti: Pergerakan, bermakna ‘hal bergerak’.
b.      ‘hal, tentang atau masalah (dasar), seperti : Perekonomian, artinya ‘hal ekonomi’.
c.       ‘daerah, wilayah atau tempat’, seperti: Pegunungan, berarti ‘daerah gunung’.

6.      Nomina Bersufiks –an
Ada tiga macam proses pembentukan nomina bersufiks -an :
§  Nomina bersufiks –an yang dibentuk dari dasar melalui verba berprefiks me- inflektif memiliki makna gramatikal:
a)      Hasil me- (dasar), contohnya tulisan ‘hasil menulis’
b)      Yang di-  (dasar), contohnya makanan ‘yang dimakan’
c)      Alat me-   (dasar), contohnya Saringan (dari verba menyaring)
§  Nomina bersufiks –an yang dibentuk dari dasar melalui verba berprefiks ber- memiliki makna gramatikal ‘tempat ber (dasar)’. Misalnya, nomina kubangan pada kalimat ‘Lubang-lubang di jalan itu ada yang sebesar kubangan kerba’(kubang berarti ‘tempat berkubang’).
§  Nomina Bersufiks –an yang dibentuk dari dasar langsung memiliki makna gramatikal:
-Tiap-tiap, contohnya majalah terbit bulanan ‘tiap-tiap bulan’
-Banyak  (dasar), contohnya roti ini sudah jamuran ‘banyak jamurnya’
-Bersifat  (dasar), contohnya saya suka makan manisan ‘makanan yang bersifat manis’

7.      Nomina Bersufiks –nya
Sebagai sufiks –nya membentuk nomina dengan makna gramatikal:
a.       Nomina bersufiks –nya memiliki makna gramatikal ‘hal’ kalau bentuk dasarnya memiliki komponen makna (+ keadaan), seperti kata-kata naiknya, mahalnya, dan luasnya.
b.      Nomina bersufiks –nya memiliki makna gramatikal ‘penegasan’ kalau bentuk dasarnya memiliki komponen makna (+ bendaan) atau (+tindakan), seperti kata-kata nasinya, airnya, pulangnya dan datangnya.

8.      Nomina Berprefiks ter-
Nomina berprefiks ter- dengan makna gramatikal ‘yang di- (dasar)’ hanya terdapat sebagai istilah dalam bidang hukum. Nomina tersebut adalah tersangka, terperiksa, terdakwa, tergugat, tertuduh, terhukum, dan terpidana.

9.      Nomina Berprefiks –el-, -em-, dan, -er-
Infiksasi dalam bahasa Indonesia sudah tidak produktif lagi. Artinya, tidak digunakan lagi untuk membentuk kata-kata baru. Nomina berprefiks yang ada adalah:

  • Telapak                  ß                    tapak
  • Gemeter                 ß                    getar
  • Seruling                  ß                    suling
  •  Dan lain-lain


10.  Nomina Bersufiks Asing
Dalam berkembangnya bahasa Indonesia banyak menyerap kosakata asing, terutama dari bahasa Arab, Inggris, dan Belanda. Artinya kosakata itu diserap sekaligus dengan “sufiks” yang menjadi penanda kategori kata serapan itu. “sufiks” penanda kelas atau kategori nomina, antara lain:

  • In pada kata hadirin, muslimin, muhajirin. Dengan makna gramatikal ‘laki-laki yang (dasar)’.
  • At pada kata hadirat, muslihat, mukminat. Dengan makna gramatikal ‘perempuan yang (dasar)’
  • -ah pada kata gairah, hafizah. Dengan makna gramatikal ‘perempuan yang (dasar).
  • Si pada kata kritisi, musisi, politisi. Dengan makna gramatikal ‘yang bergerak dalam bidang (dasar)’.
  • -ika pada kata fisika, mekanika, linguistika. Dengan makna gramatikal ‘ilmu tentang (dasar)’.
  • -ir pada kata importir, eksportir, leveransir. Dengan makna gramatikal ‘pelaku kegiatan (dasar)’.
  •   -ur pada kata direktur, kondektur, redaktur. Dengan makna gramatikal ‘laki-laki yang menjadi (dasar)’.
  •   -us pada kata   politikus, musikus, kritikus. Dengan makna gramatikal ‘orang-orang yang melakukan (dasar)’.
  •   -isme pada kata kapitalisme, feodalisme, islamisme. Dengan makna gramatikal ‘paham mengenai (dasar)’.
  •  -or pada kata aktor, proklamator, konduktor. Dengan makna gramatikal ‘yang melakukan atau menjadi (dasar)’.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar