Afiksasi
(Pembentukan Nomina)
Menurut (Chaer, 2008 :
144) kata-kata berkelas nomina, selain berbentuk akar (nomina), banyak pula
yang terbentuk melalui proses afiksasi. Pembentukan dengan afiksasi ini ada
yang dibentuk langsung dari akar, tetapi sebagian besar dibentuk dari akar melalui
kelas verba dari akar itu.
Menurut (Chaer, 2008 :
144) afiks-afiks pembentuk nomina turunan sejauh ini ada sepuluh, diantaranya :
![]() ![]() ![]() ![]() ![]()
nomina
|
Prefiks
ke-
|
|||
Konfiks
ke-an
|
||||
Prefiks
pe-
|
||||
Konfiks
pe-an
|
||||
Konfiks
per-an
|
||||
Sufiks
-an
|
||||
Sufiks
-nya
|
||||
Prefiks
ter-
|
||||
Infiks
–el, -em dan -er
|
||||
Sufiks
dari bahasa asing
|
1.
Nomina
Berprefiks ke-
Nomina berprefiks ke-
sejauh data yang ada hanyalah ada tiga buah kata, yaitu ketua, kekasih dan kehendak
dengan makna gramatikal ‘yang dituai’, ‘yang dikasihi’ dan ‘yang dikehendaki’.
Contoh lain tidak ada.
2. Nomina Berkonfiks ke-an
Proses pembentukan
nomina berkonfiks ke-an ada dua macam :
§ Di
bentuk langsung dari bentuk dasar (baik dari akar tunggal maupun akar majemuk)
Contoh
: hutan + ke-an à kehutanan
§ Di
bentuk dari akar melalui verba menjadi predikat dalam satu klausa. Contoh keberanian
(yang diturunkan dari verba berani, dari klausa ‘mereka sungguh berani’)
a. Nomina
berkonfiks ke-an
Yang dibentuk langsung dari bentuk dasar
memiliki makna gramatikal (a) ’hal (dasar)’ atau ’tentang (dasar)’ dan (b) ’tempat’
atau ’wilayah’.
ü Nomina
berkonfiks ke-an yang dibentuk langsung dari dasar memiliki makna gramatikal
‘hal (dasar)’ apabila bentuk dasarnya itu memiliki komponen makna (+bendaan)
dan (+objek bicara). Contoh : kehutanan, artinya ‘hal hutan’
ü Nomina
berkonfiks ke-an yang dibentuk dari dasar memiliki makna gramatikal ‘tempat
(dasar)’ atau ‘wilayah (+bendaan), (+wilayah) dan (+jabatan). Contoh kelurahan,
artinya ‘wilayah lurah’
b. Nomina
berkonfiks ke-an
Yang dibentuk dari dasar melalui verba
(yang di bentuk dari dasar itu dan menduduki fungsi predikat sebuah klausa)
memiliki makna gramatikal (a) ‘hal (dasar)’ dan (b) ‘hasil’.
ü Nomina
berkonfiks ke-an yang dibentuk dari dasar melalui verba atau predikat dari
suatu klausa memiliki makna gramatikal ‘hal (dasar)’ apabila bentuk dasarnya
memiliki komponen makna (+keadaan). Contoh keberanian, artinya ‘hal berani’
ü Nomina
berkonfiks ke-an yang dibentuk dari dasar melalui verba atau predikat dari
suatu klausa memiiki makna gramatikal ‘hasil me-kan’ apabila verba yang dilaluinya
memiliki komponen makna (+tindakan) dan (+sasaran). Contoh keputusan ‘hasil
memutuskan’
3. Nomina Berkonfiks pe-
Ada dua macam proses
pembentukan dengan prefiks pe-.
§ Prefiks
pe- yang menggunakan kaidah persengauan. Yang menggunakan kaidah persengauan
mempunyai hubungan dengan verba berprefiks me- transitif dan verba dasar.
a.
Nomina berprefiks pe- memiliki makna
gramatikal ‘yang(dasar)’ apabila dibentuk
dari dasar melalui verba yang sama dengan dasar itu. Contoh: Pendatang (dari
verba datang dalam kalimat “mereka datang dari luar kota”).
b.
Nomina berprefiks pe- memiliki makna
gramatikal ‘yang me-(dasar)’ apabila bentuk dari dasar melalui verba berprefiks
me- yang dibentuk dari dasar itu. Contoh: Penulis (dari dasar tulis melalui
verba menulis).
c.
Nomina berpefiks pe- memiliki makna
gramatikal ‘yang me-kan (dasar)’ apabila dibentuk dari dasar melalui verba
berklofiks me-kan yang dibentuk dari dasar itu. Contoh : Penjinak (dari dasar
jinak melalui verba menjinakkan).
d.
Nomina berprefiks pe- memiliki makna
gramatikal ‘yang me-i (dasar)’ apabila dibentuk dari dasar melalui verba me-i
yang dibentuk dari dasar itu. Contoh: Pewaris (dari dasar waris melalui verba
mewarisi).
§ Prefiks
pe- yang tidak mengikuti kidah persengauan. Yang tidak menggunakan kaidah
persengauan mempunyai hubungan dengan verba berprefiks ber- yang menyatakan
tindakan.
a. Nomina
berprefiks pe- yang tidak mengikuti kaidah persengauan berkaitan dengan verba
berprefiks ber- atau verba berklofiks memper-kan yang dibentuk dari dasar itu
makna gramatikal yang dimiliki adalah ‘yang ber- (dasar)’. Contoh : Peladang (dari
dasar ladang melalui verba barladang).
4. Nomina Berkonfiks pe-an
Konfiks
pe-an dalam pembentukan nomina mempunyai enam buah bentuk atau alomorf, yaitu
pe-an, pem-an, pen-an, peny-an, peng-an, dan penge-an.
a.
Nomina berkonfiks pe-an memiliki makna
gramatikal ‘hal atau proses me- (dasar)’ apabila dibentuk dari dasar melalui
verba berprefiks me- inflektif. Contoh: Pembacaan, artinya ‘hal membaca’
b.
Nomina berkonfiks pe-an memiliki makna
gramatikal ‘hal atau proses me-kan (dasar)’ apabila dibentuk dari dasar melalui
verba berklofiks me-kan yang dibentuk dari dasar itu. Contoh: Pembenaran,
artinya ‘hal membenarkan’
c.
Nomina berkonfiks pe-an memiliki makna
gramatikal ‘hal atau proses me-i (dasar)’ apabila dibentuk dari dasar melalui
verba berklofiks me-i yang dibentuk dari dasar itu. Contoh: Pewarisan, artinya
‘hal mewarisi”
5. Nomina Berkonfiks per-an
Makna
gramatikal nomina berkonfiks per-an, baik yang dibentuk dari dasar melalui
verba ber-, maupun yang langsung dari dasar adalah : ‘ hal atau tentang
(dasar)’. Namun, dalam pemakaian memiliki makna, antara lain:
a. ‘hal
ber- (dasar)’, seperti: Pergerakan, bermakna ‘hal bergerak’.
b. ‘hal,
tentang atau masalah (dasar), seperti : Perekonomian, artinya ‘hal ekonomi’.
c. ‘daerah,
wilayah atau tempat’, seperti: Pegunungan, berarti ‘daerah gunung’.
6. Nomina Bersufiks –an
Ada
tiga macam proses pembentukan nomina bersufiks -an :
§ Nomina
bersufiks –an yang dibentuk dari dasar melalui verba berprefiks me- inflektif
memiliki makna gramatikal:
a) Hasil
me- (dasar), contohnya tulisan ‘hasil menulis’
b) Yang
di- (dasar), contohnya makanan ‘yang
dimakan’
c) Alat
me- (dasar), contohnya Saringan (dari
verba menyaring)
§ Nomina
bersufiks –an yang dibentuk dari dasar melalui verba berprefiks ber- memiliki
makna gramatikal ‘tempat ber (dasar)’. Misalnya, nomina kubangan pada kalimat ‘Lubang-lubang
di jalan itu ada yang sebesar kubangan kerba’(kubang berarti ‘tempat
berkubang’).
§ Nomina
Bersufiks –an yang dibentuk dari dasar langsung memiliki makna gramatikal:
-Tiap-tiap, contohnya majalah terbit
bulanan ‘tiap-tiap bulan’
-Banyak
(dasar), contohnya roti ini sudah jamuran ‘banyak jamurnya’
-Bersifat (dasar), contohnya saya suka makan manisan
‘makanan yang bersifat manis’
7. Nomina Bersufiks –nya
Sebagai
sufiks –nya membentuk nomina dengan makna gramatikal:
a.
Nomina bersufiks –nya memiliki makna
gramatikal ‘hal’ kalau bentuk dasarnya memiliki komponen makna (+ keadaan),
seperti kata-kata naiknya, mahalnya, dan luasnya.
b.
Nomina bersufiks –nya memiliki makna
gramatikal ‘penegasan’ kalau bentuk dasarnya memiliki komponen makna (+
bendaan) atau (+tindakan), seperti kata-kata nasinya, airnya, pulangnya dan datangnya.
8. Nomina Berprefiks ter-
Nomina
berprefiks ter- dengan makna gramatikal ‘yang di- (dasar)’ hanya terdapat
sebagai istilah dalam bidang hukum. Nomina tersebut adalah tersangka,
terperiksa, terdakwa, tergugat, tertuduh, terhukum, dan terpidana.
9. Nomina Berprefiks –el-, -em-, dan,
-er-
Infiksasi
dalam bahasa Indonesia sudah tidak produktif lagi. Artinya, tidak digunakan
lagi untuk membentuk kata-kata baru. Nomina berprefiks yang ada adalah:
- Telapak ß tapak
- Gemeter ß getar
- Seruling ß suling
- Dan lain-lain
10. Nomina Bersufiks Asing
Dalam
berkembangnya bahasa Indonesia banyak menyerap kosakata asing, terutama dari
bahasa Arab, Inggris, dan Belanda. Artinya kosakata itu diserap sekaligus
dengan “sufiks” yang menjadi penanda kategori kata serapan itu. “sufiks”
penanda kelas atau kategori nomina, antara lain:
- In pada kata hadirin, muslimin, muhajirin. Dengan makna gramatikal ‘laki-laki yang (dasar)’.
- At pada kata hadirat, muslihat, mukminat. Dengan makna gramatikal ‘perempuan yang (dasar)’
- -ah pada kata gairah, hafizah. Dengan makna gramatikal ‘perempuan yang (dasar).
- Si pada kata kritisi, musisi, politisi. Dengan makna gramatikal ‘yang bergerak dalam bidang (dasar)’.
- -ika pada kata fisika, mekanika, linguistika. Dengan makna gramatikal ‘ilmu tentang (dasar)’.
- -ir pada kata importir, eksportir, leveransir. Dengan makna gramatikal ‘pelaku kegiatan (dasar)’.
- -ur pada kata direktur, kondektur, redaktur. Dengan makna gramatikal ‘laki-laki yang menjadi (dasar)’.
- -us pada kata politikus, musikus, kritikus. Dengan makna gramatikal ‘orang-orang yang melakukan (dasar)’.
- -isme pada kata kapitalisme, feodalisme, islamisme. Dengan makna gramatikal ‘paham mengenai (dasar)’.
- -or pada kata aktor, proklamator, konduktor. Dengan makna gramatikal ‘yang melakukan atau menjadi (dasar)’.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar